Jokowi: Percepat Pembangunan dan Ekomoni di Indonesia Timur
BUMN harus Berperan Besar, 70% BUMN dan 30% Investor Asing
Presiden Jokowi ketika memberikan sambutan pada Pembukaan Rakernas Kadin Indonesia Wilayah Timur, Senin sore (25/5/15) |
Jakarta, Laras Post - Presiden RI, Joko Widodo membuka Rapat Kerja Nasional Kadin Indonesia Timur serta �Trade & Invesment Forum : East Indonesian Regions,� Senin (25/5/15), di Hotel Borobudur Jakarta.
Presiden Jokowi, menyatakan prioritas percepatan terbagi atas pembangunan dan perbaikan infrastruktur, serta pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) meliputi perikanan, pertanian, perkebunan, pengembang sarana dan prasarana infrastruktur, industri dan pengembangan sektor pendidikan dan kesehatan masyarakat.
"Kenapa bertahun tahun tidak dikerjakan, karena infrastruktur dari pelabuhan membutuhkan pembangunan dan perbaikan, dan tidak kalah besar investasi itu membangun irigasi," ungkap Presiden Jokowi pada saat memberikan sambutan.
Jokowi juga menegaskan kerjasama dengan pihak asing silahkan namun jangan diberikan wewenang yang berlebihan mereka hanya dapat ikut berpartisipasi menanamkan modalnya sebagai langkah promosi terhadap kawasan yang dibangun. Maka dari itu Presiden berpesan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus mengambil peran yang besar dalam membangun Kawasan Indonesia Timur.
"Investor silahkan masuk, tetapi jangan semuanya, 70 persen BUMN dan 30 persen investor asing, hanya dengan perencanaan seperti ini Indonesia Timur akan berkembang," ungkap pria asal solo ini dengan tegas.
Selain itu, fokus pembangunan Kawasan Indonesia Timur juga akan mempertimbangkan pembuatan kawasan industri, hal ini mengingat pembangunan Kawasan Indonesia Timur kalah cepat dengan Kawasan Indonesia Barat.
"Harus ada industrialisasi, harus ada hilirisasi, jalannya dibangun dan sebagainya untuk mempercepat perkembangan ekonomi kawasan timur," jelasnya.
Jika pembangunan dan perbaikan infrastruktur darat, laut dan udara, serta pembangunan kawasan industri di Indonesia Timur direalisasikan dengan baik, maka kebutuhan hidup rakyat akan terpenuhi dengan biaya yang murah.
"Infrastruknya bangun, namun transportasi laut juga akan kita tingkatkan, misalkan denga membangun pelabuhan besar di daerah kawasan timur sehingga kapal besar bisa hilir mudik melewati wilyah itu dan tentunya biaya logistik akan menjadi rendah, inilah yang kita upayakan ke depan," tambah Jokowi.
Hadir pula pada acara tersebut Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Rahmat Gobel, Mensesneg, Pratikno dan beberapa menteri Kabinet Kerja.
Program Kemitraan �P to P�
Hadir pula pada acara tersebut Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Rahmat Gobel, Mensesneg, Pratikno dan beberapa menteri Kabinet Kerja.
Program Kemitraan �P to P�
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Wilayah Timur, Annar Salahuddin Sampetoding, pihaknya akan mendorong realisasi kerjasama bisnis dan investasi melalui program kemitraan �P to P� (public to private partnership).
Terkait percepatan ekonomi kawasan timur, Annar menyebutkan, Kadin Indonesia mengambil inisiatif dengan dukungan propinsi Wilayah Timur Indonesia dan Pemerintah Pusat untuk menyiapkan wadah promosi serta menjembatani kerjasama bisnis dan investasi khusus untuk wilayah timur.
�Kita akan fasilitasi perusahaan perusahaan di berbagai sector prioritas industri untuk mendapatkan informasi atas potensi program dan proyek pembangunan yang ingin dilaksanakan. (her,sg, ram)
Tidak ada komentar