Breaking News

,

Presiden Jokowi: Pelepasan 789 Guru GGD Meningkatkan Kwalitas Pendidikan di Daerah 3T

Presiden Jokowi ketika melakukan pelepasan pada 789 guru GGD untuk ditempatkan pada daerah 3T
Jakarta, Laras Post - Presiden Joko Widodo melepas 789 Guru Garis Depan (GGD) siap berangkat untuk ditempatkan di wilayah-wilayah terdepan Indonesia. Presiden Jokowi didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan melepas para GGD menuju 28 Kabupaten yang berada di empat provinsi, yakni, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Aceh, di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (25 Mei 2015).

Presiden Jokowi dalam sambutannya menyatakan, pelepasan 789 guru ini diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Agar tercipta generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkompeten. Karena selama ini daerah 3T tersebut minim guru pengajar yang handal dan professional, ujar Jokowi. 

Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan menyatakan, program GGD adalah langkah nyata pemerintah untuk menyediakan guru-guru terbaik di daerah-daerah yang paling membutuhkan di Indonesia. Khususnya di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). GGD merupakan komitmen pemerintah berupa penempatan guru jangka panjang, yang berbeda dengan penempatan guru secara temporer, seperti inisiatif semacam SM3T (Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Atau program-program pengiriman guru oleh lembaga non-pemerintah yang mengirimkan guru untuk jangka pendek.

Negara Harus hadir, bukan jangka pendek, tapi seterusnya, hadir jangka panjang untuk membangun Indonesia termasuk daerah terdepan. Ini sejalan dengan Nawacita ke-3 membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan,� ujar Mendikbud.

Kebijkan ini juga bagian dari upaya mewujudkan Nawacita ke-5, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, kualitas pendidikan anak-anak Indonesia termasuk daerah terdepan.

�Guru Garis Depan juga merupakan kebijakan afirmasi Kemdikbud melalui penempatan guru di daeah terdepan ini mengubah kebijakan bahwa guru terbaik berasal dari daerah asal menjadi guru terbaik adalah kompetisinya baik serta bisa ditempatkan di mana saja di wilayah Indonesia,� lanjut Anies menerangkan.

Sebanyak 798 guru program GGD ini merupakan hasil seleksi yang bersumber antara lain dari alumni SM3T telah lulus pendidikan profesi guru (PPG)-SM3T untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Formasi GGD ini disahkan dengan penerbitan Kebijakan Permenpan-RB No. 26 Tahun 2014 tentang Formasi Khusus ASN Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2014 dan Keputusan Menteri PAN-RB No. 762 tahun 2014 tentang Formasi PNS untuk SM3T.

Adapun guru GGD tersebut ditempatkan di 4 provinsi, yakni meliputi 28 Kabupaten, yaitu, Kab. Aceh Besar, Aceh Timur, Aceh Singkil, dan Aceh Selatan, Gayo Luwes, Simeuleu, Alor, Deiyai, Flores Timur, Jayawijaya, Kepulauan Yapen, Kab. Kupang, Lanny Jaya, Kab. Manggarai, Kab. Manggarai Timur, Kab. Manokwari, Kab. Manokwari Selatan, Pegunungan Bintang, Raja Ampat, Rote Ndao, Kab. Sorong, Kab. Sorong Selatan, Sumba Timur, Supiori, Tambrauw, Teluk Bintuni, Waropen dan Yalimo. (Her, sg, ram)

Tidak ada komentar