Puncak Perayaan Satu Abad, Presiden Apreasiasi Kiprah NU: Perkuat Nilai-nilai Keislaman dan Kerukunan Keberagaman
SIDOARJO, LARAS POST – Sejak didirikan pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926) lalu, Nahdlatul Ulama (NU) telah memberikan warna bagi Indonesia utamanya dalam memperkuat nilai-nilai keislaman dan kerukunan dalam keberagaman.
Hal tersebut dikatakan Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo ketika menghadiri resepsi puncak satu abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).
Tak hanya itu, dalam sambutannya, Kepala Negara mengucapkan selamat serta syukur atas kiprah NU untuk bangsa dan negara Indonesia.
Tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 WIB, Presiden Jokowi disambut oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf.
Bersama Gus Yahya, Presiden Jokowi kemudian berjalan menuju lapangan di mana ribuan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) telah berbaris rapi. Tampak berdiri bersama para Banser, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, yang juga merupakan Ketua Panitia Resepsi Puncak Satu Abad NU.
Setelah lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang, lagu "Ya Lal Wathon" pun bergema di Gelora Delta Sidoarjo. Presiden Jokowi dan Ibu Iriana tampak turut mengepalkan tangannya seiring dinyanyikannya lagu ciptaan K.H. Abdul Wahab Hasbullah tersebut.
"Pertama-tama, atas nama rakyat Indonesia saya mengucapkan tahniah dan syukur, mengucapkan tasyakur, terima kasih dan bersyukur atas peran NU untuk bangsa dan negara. Selama satu abad NU telah memberikan warna yang luar biasa untuk ibu pertiwi Indonesia. Keislaman dan keindonesiaan, keislaman dan kebangsaan, persatuan dan kesatuan, serta kerukunan dalam keberagaman," ujar Presiden Jokowi.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Panitia Resepsi Puncak Satu Abad NU, Erick Thohir, dalam laporannya menyampaikan bahwa berdasarkan hasil survei sebuah media, 71,8 persen masyarakat menganggap NU selama ini telah turut memperkuat nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
"Dari hasil survei yang dilakukan oleh salah satu media menunjukkan bahwa 71,8 persen masyarakat menganggap NU selama ini telah turut memperkuat nilai-nilai kebangsaan Indonesia. Masyarakat Indonesia yakin dan sangat yakin sejumlah 81 persen bahwa NU akan memberi manfaat yang makin baik untuk NKRI yang artinya energi positif NU wajib dipertahankan," tutur Erick Thohir.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi secara simbolis juga meluncurkan abad kedua Nahdlatul Ulama dengan memukul bedug digital bersama dengan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf, dan Rais Aam PBNU K.H. Miftachul Akhyar.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam acara tersebut yakni Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta Ibu Wury Ma'ruf Amin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Rais Aam PBNU K.H Miftachul Akhyar, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Tampak hadir juga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, dan istri Presiden ke-4 RI Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. (her, sg)
Tidak ada komentar