Breaking News

,

Dokumen Bandung Message Akan Menjadi sejarah Baru pada Peringatan KAA ke-60

Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Yuri Thamrin saat menggelar jumpa pers di Media Center, JCC, Rabu (22/04)
Jakarta, Laras Post Online - Penandatanganan Dokumen Bandung Message akan menjadi sejarah baru pada peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung. Dokumen tersebut akan ditandatangani secara simbolis oleh pemimpin negara-negara Asia-Afrika, yakni Presiden Joko Widodo bersama satu wakil negara Asia dan satu wakil negara Afrika pada Jumat (24/04/ di gedung Asia Africa, Bandung,
  
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Yuri Thamrin yang ditunjuk sebagai juru bicara KAA, saat menggelar jumpa pers, Rabu (22/04), mengatakan tiga dokumen hasil KAA --Bandung Message, Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) dan Deklarasi Palestina-- mendapat tanggapan baik dari semua pemimpin negara yang hadir.

Yuri meyakini tiga dokumen hasil Konferensi Asia Afrika (KAA) akan disetujui oleh semua pemimpin Asia Afrika yang hadir dalam peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).

"Kalau melihat ungkapan dari penyataan-pernyataan kepala negara tadi, bisa kita lihat mereka menghargai dan menghormati dengan baik ketiga dokumen yang dihasilkan melalui proses pertemuan pejabat tinggi dan tingkat menteri," kata dia.

Ketika dimintai keterangan apa isi dokumen Bandung Message itu, Yuri menjelaskan itu masih rahasia namun dia memberikan pencerahan bahwa, secara keseluruhan isi Bandung Message itu bersifat visi yang ingin dicapai negara-negara Asia-Afrika yang implementasi dan evaluasinya dituangkan dalam dokumen Penguatan NAASP. 

"Deklarasi Palestina secara jelas menunjukkan dukungan kita untuk membantu saudara-saudara kita mewujudkan kemerdekaan," kata Yuri.

Dari tiga dokumen tersebut hanya Bandung Message yang akan ditandatangani secara simbolis oleh pemimpin negara-negara Asia-Afrika, yakni Presiden Joko Widodo bersama satu wakil negara Asia dan satu wakil negara Afrika pada Jumat lusa (24/04/ di gedung Asia Africa, Bandung, namun kedua dokumen yang lain belum diputuskan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memimpin sidang pleno pertama pertemuan tingkat tinggi KAA ke-60 bersama Presiden Zimbabwe Robert Mugabe yang diawali dengan pemaparan hasil pertemuan tingkat menteri (AAMM) oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan hasil Pertemuan Bisnis Asia-Afrika (AABS) oleh Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto. (Her/Sugih/ram)

Tidak ada komentar