Breaking News

,

Kemiskinan dan Konflik Jadi Tema Pembahasan

Gedung KAA Bandung
Jakarta, Laras Post Online � Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi membuka Asian African Ministerial Meeting (Pertemuan Menteri-menteri Asia Afrika) pada Senin (20/4/2015) di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC).

Pada kesempatan itu, Menlu Retno mengatakan, masalah yang dihadapi negara-negara Asia dan Afrika, pada saat KAA 1955 dilangsungkan lebih banyak soal koloniaslisme.

3 dekade kemudian, kata Retno, masalah yang dihadapi menyangkut kemiskinan dan konflik yang menyebabkan ketidakstabilan, serta terjadi peningkatan pada masalah intoleransi. �Ada apa dengan kita? Apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapi tantangan?" ujar nya.

Pada kesempatan itu Menlu Retno juga menekankan sejumlah hal diantaranya, soal perlunya ditingkatkan semangat solidaritas antar negara-negara Asia dan Afrika dan perlu adanya kesejajaran antara negara di kedua benua tersebut.

Pertemuan Menteri-menteri Asia Afrika, merupakan tindak lanjut dari pertemuan para pejabat tinggi (Senior Official Meeting/SOM) yang dilaksanakan pada Minggu (19/4/2015) di JCC.

Seluruh delegasi yang mengikuti SOM itu, menyetujui tiga rancangan dokumen hasil KAA, yaitu Bandung Messages, Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) dan Deklarasi Palestina.

Pertemuan Bilateral

Usai penyelengaraan SOM Menlu Retno berkesempatan melakukan, pertemuan bilateral dengan 7 Menteri Luar Negeri negara sahabat, secara bergiliran pada Minggu, (20/4/2015) di JCC, Jakarta.

Pertemuan bilateral tersebut, membahas peningkatan kerjasama bilateral, khususnya pada bidang ekonomi dan kerjasama pembangunan.

Para Menlu dari negara negara pasifik yaitu Menlu Salomon Islands, Milner Tozaka, Menlu Fiji, Ratu Inoke Kubuabola, dan Menlu Vanuatu, Sato Kilman, dalam pertemuan bilateral itu,  menyampaikan pandangan negara negara pasifik yang menganggap Indonesia sebagai pintu negara negara Asia.

Menlu Retno menyatakan, Indonesia memiliki komitmen untuk meningkatan kerjasama teknis dan capacity building pada bidang prioritas, seperti manajemen pariwisata, pertanian dan penanggulangan bencana.

Pada kesempatan itu, Menlu Retno juga menyambut baik rencana pembukaan perwakilan diplomatik Vanuatu di Indonesia sehingga akan meningkatkan hubungan kerjasama antar kedua negara.

Sementara dalam pertemuan Menlu RI dengan Menlu Afsel, Maite Nkoana � Mashabane membahas tentang Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) yang akan menjadi batu pijakan kerjasama bilateral antar kedua negara.

Dalam pertemuan itu juga dibahas secara lebih detail persiapan substansi KAA 2015, mengingat kedua negara adalah ketua bersama pertemuan KAA.

KAA ke-60 pada 19-23 April 2015 digelar di Jakarta dan 24 April di Bandung. Pada 21-22 April diselenggarakan Pertemuan Puncak Bisnis Kawasan Asia-Afrika (Asian-African Business Summit).

Selanjutnya, pada 22 April digelar pelaksanaan KTT hari pertama. Pada 23 April pelaksanaan KTT hari kedua, dan direncanakan akan ada jamuan makan malam oleh Presiden Joko Widodo untuk para kepala negara.

Pada 24 April, hari terakhir rangkaian pelaksanaan KAA, akan dilakukan napak tilas (historical walk) KAA oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan di Bandung.  (her, ram, sg)








Tidak ada komentar