Sekda Pemkab Bogor Diminta Transparan Terkait Anggaran Sertijab Bupati
Sekda Pemkab Bogor, Adang S dan Bupati Bogor Hj Nurhayanti |
Bogor, Laras Post Online - Acara Serah terima Jabatan Bupati Bogor dari Rahmat Yassin yang tersandung Korupsi kepada wakilnya yang sebelumnya menjabat Plt Bupati Bogor berlangsung Cukup meriah acara yang dipimpin Sekda Adang S pada tgl 24 maret yang lalu di Gedung Tegar beriman, Bogor.
Undangan yang di sebar pun cukup banyak hingga 1200 orang dari berbagi kalangan, para tamu undangan Pun diberikan souvenir oleh pihak panitia, lalu dimanjakan beberapa jajanan khas bogor.
Hal itu memunculkan banyak Tanya di kalangan Jurnalis yang sehari hari meliput di Kabupaten Bogor.
Paguyuban wartawan kabupaten Bogor (PWKB) yang diketuai Rintar Bakara SE, merasa Acara tersebut pemborosan anggaran dan berbau korupsi. PWKB pun akhirnya menyurati pihak Sekda pada tangal 25 Maret 2015 untuk mengkalirifikasi anggaran yang dipakai acara sertijab sisa massa jabatan Bupati Bogor. Isis surat konfirmasi tersebut menanyakan berapa besar anggaran pelantikan tersebut, lalu berapa besar anggaran Biaya Konsumsi dan apakah ada anggaran untuk mempublikasikan acara tersebut kepada media massa ?
Sekda Adang ketika ditemui oleh Anggota PWKB pada tangal 6 april lalu mengatakan, �kami sudah membaca isi surat yang anda kirim, kami sudah disposisikan untuk dijawab oleh pak tomy,� ujar Sekda.
Sementara itu ketika Anggota PWKB menyambangi Ruangan Pak Tomy selaku Kabag Umum Pemkab Bogor ternyata tidak ada di tempat. Lalu staff Kabag Umum mempersilakan team PWKB untuk menemui Kepala Urusan Rumah Tangga di Setda karena surat disposisi ke bagian urusan Rumah tangga. Lalu Team PWKB ditemui Anton sebagai Staff rumah tangga yang juga sebagai pejabat Pengadaan. Anton menjelaskan, kepada Laras Post bahwa, �anggaran tersebut menghabiskan 195 juta yang menjadi EO pihak ketiga itu sudah sesuai perintah perpres No. 54 yang mana isinya untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang dibawah nilai 200 juta bisa langsung menunjuk, tanpa harus dilelang, Tutur Anton.
�Jadi pertanyaan surat yang kami itu, hanya itu yang bisa kami jawab untuk hal lain sialakan tanya kepada EOnya,� lanjut Anton.
Ketika disinggung siapa yang menjadi kontraktor pekerjaan itu, lalu adakah sisa anggaran yang dipulangkan ke Kasda, Anton menghimbau untuk membuat surat kembali agar atasannya mengetahui juga karena dia hanya sebagai staff saja. (David)
Tidak ada komentar