Breaking News

,

Semangat KAA 1955 Tetap Relevan

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, terlibat perbincangan serius dengan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan (Afsel), Maite Nkoana Mashabane, disela sela acara Senior Official Meeting (SOM), pada Minggu (19/4/2015) di Jakarta Concention Center (JCC).
Jakarta, Laras Post Online - Semangat Konferensi Asia-Afrika (KAA) pertama di Bandung pada 1955 tetap relevan dan penting, terlepas dari situasi dan tantangan yang berbeda pada abad 21 ini.

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Yuri Thamrin, menyampaikan hal itu, pada pembukaan Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi  (Asian African Senior Official Meeting/SOM) KAA yang berlangsung, pada Minggu (19/4/2015) di Balai Sidang Jakarta, di Jakarta,.

Asia dan Afrika sekarang ini, kata Yuri Thamrin, merupakan kawasan yang paling dinamis, dengan penduduk yang meliputi 75 persen dari total jumlah penduduk dunia, dan tingkat pertumbuhan domestik bruto (PDB) mencapai 30 persen dari PDB dunia. "Di sisi lain, sejumlah tantangan baru muncul di tingkat regional maupun global, termasuk terorisme, perubahan iklim, rasisme, xenophobia, dan intoleransi," ujarnya.

Menurutnya, negara-negara Asia-Afrika perlu memperkuat solidaritas dan visi mengenai peningkatan kerja sama di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. "Negara-negara Asia-Afrika seyogyanya mengambil berbagai prakarsa baru, segar, dan praktis, demi kepentingan rakyat di kedua kawasan ini," kata Yuri Thamrin.

Ia menyebutkan, dengan penyelenggaraan KAA, negara-negara Asia-Afrika telah memberikan kontribusi bagi upaya global mempertahankan perdamaian dan keamanan dunia, menghapuskan kemiskinan dan meningkatkan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, melalui KAA, negara-negara di kedua kawasan dapat kembali menyampaikan dukungan bagi kemerdekaan Palestina.

SOM Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 dihadiri oleh para delegasi dari 86 negara Asia dan Afrika. (her/ram/sg)

Tidak ada komentar